
Bunyi: "Ketuhanan yang Maha Esa"
Lambang: Bintang berwarna emas. Lambang ini melambangkan cahaya rohani bagi setiap manusia.
Makna Filosofis: Sila ini menekankan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang berketuhanan. Setiap individu memiliki kebebasan untuk memeluk agama dan menjalankan ibadahnya masing-masing. Ini bukan hanya tentang mengakui keberadaan Tuhan, tetapi juga tentang toleransi antarumat beragama dan menjadikan nilai-nilai agama sebagai landasan moral.
Penerapan Terperinci:
Lingkungan Keluarga
- Orang tua mengajarkan nilai-nilai agama kepada anak-anaknya dan beribadah bersama sesuai keyakinan.
- Anggota keluarga saling menghormati saat salah satu anggota sedang beribadah atau merayakan hari besar keagamaan.
- Mengajarkan anak untuk berdoa sebelum dan sesudah makan.
- Membaca kitab suci bersama-sama.
- Menjaga etika dalam keluarga, seperti tidak berkata kotor.
Lingkungan Sekolah
- Sekolah menyediakan fasilitas ibadah yang memadai, seperti mushola atau ruang doa.
- Guru dan siswa menjaga toleransi dengan tidak mengganggu teman yang sedang menjalankan ibadah.
- Mengadakan kegiatan rohani secara rutin, seperti pengajian atau retret.
- Menghormati guru dan teman-teman tanpa memandang latar belakang agama.
- Siswa tidak mencontek saat ujian karena meyakini bahwa perbuatan curang adalah tindakan yang tidak bermoral.
Lingkungan Masyarakat
- Masyarakat menjaga kerukunan antarumat beragama, misalnya melalui kegiatan gotong royong di mana semua pemeluk agama ikut berpartisipasi.
- Warga saling menghargai, misalnya dengan tidak membunyikan musik keras saat ada perayaan keagamaan di sekitar.
- Menghadiri perayaan keagamaan tetangga sebagai bentuk toleransi dan solidaritas.
- Menjaga ketenangan saat orang lain beribadah.
- Bersama-sama membangun tempat ibadah.
Bunyi: "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab"
Lambang: Rantai berwarna emas. Rantai ini melambangkan hubungan timbal balik antara manusia, di mana mata rantai persegi (laki-laki) dan lingkaran (perempuan) saling terikat dan membentuk persatuan.
Makna Filosofis: Sila ini menempatkan manusia pada kedudukan yang mulia. Setiap individu, tanpa terkecuali, memiliki hak dan martabat yang sama. Keadilan berarti setiap orang mendapatkan haknya tanpa diskriminasi. Beradab berarti memiliki sopan santun, etika, dan moral yang tinggi dalam berperilaku. Sila ini mendorong kita untuk mengakui dan menghormati hak asasi manusia (HAM).
Penerapan Terperinci:
Lingkungan Keluarga
- Orang tua bersikap adil dalam memberikan kasih sayang dan perhatian kepada semua anak-anaknya tanpa membeda-bedakan.
- Anak-anak saling membantu jika ada yang kesulitan dalam belajar atau mengerjakan tugas.
- Tidak memarahi anak dengan kata-kata kasar.
- Saling menghargai pendapat satu sama lain.
- Membantu orang tua melakukan pekerjaan rumah.
Lingkungan Sekolah
- Guru memberikan nilai secara objektif berdasarkan hasil kerja dan usaha siswa.
- Siswa tidak melakukan perundungan (bullying) atau tindakan diskriminatif kepada teman-temannya.
- Guru dan siswa menghormati hak setiap orang untuk berpendapat.
- Membantu teman yang sedang kesulitan belajar.
- Menjenguk guru atau teman yang sedang sakit.
Lingkungan Masyarakat
- Masyarakat bersimpati dan empati kepada korban bencana alam atau warga yang sedang tertimpa musibah.
- Membantu tetangga yang membutuhkan, misalnya saat ada yang sakit atau kesulitan ekonomi.
- Menghormati hak-hak orang lain, seperti tidak membuang sampah sembarangan.
- Berani membela kebenaran dan keadilan saat melihat ketidakadilan.
- Saling bertegur sapa dengan tetangga.
Bunyi: "Persatuan Indonesia"
Lambang: Pohon Beringin. Lambang ini melambangkan bangsa Indonesia yang beragam, tetapi tetap bersatu. Akar pohon yang menjalar ke mana-mana melambangkan keberagaman suku, budaya, dan agama, sementara batang yang kokoh melambangkan persatuan.
Makna Filosofis: Sila ini menegaskan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa di atas kepentingan pribadi atau kelompok. Indonesia adalah negara yang sangat majemuk, dan persatuan tidak berarti menghilangkan perbedaan, melainkan menghargai keberagaman sebagai kekayaan bangsa.
Penerapan Terperinci:
Lingkungan Keluarga
- Anggota keluarga menjaga keharmonisan dan menyelesaikan masalah dengan musyawarah.
- Orang tua memperkenalkan budaya daerah dari suku yang berbeda kepada anak-anaknya.
- Menggunakan bahasa yang santun saat berbicara.
- Saling menjaga kerukunan antar anggota keluarga.
- Menjaga nama baik keluarga.
Lingkungan Sekolah
- Siswa mengikuti upacara bendera dan menyanyikan lagu kebangsaan dengan khidmat.
- Siswa yang berasal dari berbagai daerah bekerja sama dalam satu kelompok untuk menyelesaikan tugas.
- Sekolah mengadakan pertukaran budaya antarsekolah dari daerah berbeda.
- Mengadakan pentas seni dengan menampilkan beragam budaya daerah.
- Menghindari perpecahan yang disebabkan perbedaan suku dan agama.
Lingkungan Masyarakat
- Warga mengadakan gotong royong untuk membersihkan lingkungan tanpa memandang suku atau agama.
- Masyarakat saling mendukung kegiatan seni dan budaya daerah lain yang ditampilkan.
- Tidak menyebarkan berita atau hoaks yang dapat memecah belah bangsa.
- Saling menghormati tradisi dan kebiasaan yang berbeda.
- Menjaga keamanan dan ketertiban bersama.
Bunyi: "Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan"
Lambang: Kepala Banteng. Banteng adalah hewan sosial yang suka berkumpul. Ini melambangkan musyawarah mufakat, di mana setiap keputusan diambil melalui diskusi bersama.
Makna Filosofis: Sila ini adalah inti dari sistem demokrasi Pancasila. Kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat. Setiap keputusan penting harus didasarkan pada hikmat kebijaksanaan, yaitu pertimbangan matang yang mengedepankan akal sehat dan kepentingan bersama.
Penerapan Terperinci:
Lingkungan Keluarga
- Anggota keluarga berdiskusi saat akan memutuskan tempat liburan atau membeli barang bersama.
- Orang tua mendengarkan pendapat anak-anak dan tidak memaksakan kehendak.
- Menghormati keputusan yang telah disepakati bersama.
- Memberi kesempatan kepada setiap anggota keluarga untuk menyampaikan pendapat.
- Menyelesaikan masalah keluarga dengan musyawarah.
Lingkungan Sekolah
- Siswa berdiskusi dan bermusyawarah untuk memilih ketua kelas atau ketua OSIS.
- Guru mengadakan diskusi di kelas untuk memecahkan masalah atau membuat keputusan.
- Mengadakan debat yang sehat.
- Menghargai hasil keputusan kelompok.
- Menghormati hak dan kewajiban setiap orang.
Lingkungan Masyarakat
- Warga berpartisipasi aktif dalam rapat RT/RW untuk membahas masalah lingkungan.
- Masyarakat menghargai dan menerima keputusan yang diambil dalam musyawarah, meskipun tidak sesuai dengan pendapat pribadi.
- Memberikan suara dalam pemilu.
- Menghormati perwakilan rakyat yang terpilih.
- Menegakkan hukum yang adil.
Bunyi: "Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia"
Lambang: Padi dan Kapas. Padi melambangkan pangan, dan kapas melambangkan sandang. Lambang ini menunjukkan tujuan bangsa untuk menciptakan kemakmuran dan keadilan yang merata bagi seluruh rakyat.
Makna Filosofis: Sila ini bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang adil dan makmur secara merata, baik secara material maupun spiritual. Keadilan sosial berarti tidak ada kesenjangan ekonomi dan sosial yang terlalu besar. Sila ini mendorong setiap individu untuk bekerja keras demi kemajuan diri dan masyarakat.
Lingkungan Keluarga
- Orang tua memberikan hak dan kewajiban yang seimbang kepada anak-anaknya.
- Anggota keluarga berbagi dan saling membantu dalam pekerjaan rumah tangga.
- Tidak berlaku boros.
- Mengajarkan anak untuk berbagi dengan saudara atau teman.
- Menjaga kebersihan dan kerapian rumah.
Lingkungan Sekolah
- Sekolah memberikan beasiswa kepada siswa yang berprestasi namun berasal dari keluarga kurang mampu.
- Siswa menjaga fasilitas sekolah dengan baik agar semua siswa bisa menggunakannya.
- Siswa yang mendapatkan nilai bagus tidak pamer, melainkan membantu teman-teman yang kesulitan belajar.
- Menghormati hak setiap siswa.
- Berusaha untuk membagi waktu dengan adil antara belajar dan bermain.
Lingkungan Masyarakat
- Masyarakat melakukan kegiatan sosial, seperti menyumbang ke panti asuhan atau panti jompo.
- Warga menjaga fasilitas umum seperti taman, jembatan, dan jalan, agar bisa dinikmati oleh semua orang.
- Bersama-sama membangun infrastruktur seperti jalan atau jembatan.
- Menghormati hak orang lain, seperti tidak membuang sampah sembarangan.
- Berusaha untuk adil dalam memberikan upah kepada karyawan.